Minggu, 08 Juli 2012


Adakah Engkau Mencintaiku
beribu hari ku lalui bersama mu….
namun kau tak pernah peduli kan hadirku….
berjuta masa ku menemani raga mu…
namun bathinmu tak pernah ingin kan ku…

hingga ambang batas rasa cintaku….
ku langkahkan kaki menjauhi mu….
namun tetap tak kau relakan….
apa yang sebenarnya ada dalam kalbumu???

cinta atau kah sebatas keinginan dan ke egoisan???
ku terdiam sejenak tuk memutuskan…
namun cinta ku pada mu tetap berkobar…
dan kuputuskan untuk tetap tinggal di dekat mu…

hari pun silih berganti…
namun kau tetap seperti yang dulu…
acuh dan tak peduli pada cintaku…

dan hingga batas waktu ini…
slalu dan kan slalu kUpertanyakan…
ADAKAH ENGKAU MENCINTAIKU

Akhir Yang Tidak Selalu Sempurna


Ketika kamu dan aku tiba
di sini…
diantara ruas jarimu, jariku
tertawa, termenung
bersama waktu yang berlangsung

Kau tersenyum padaku.
Kita menunggu pagi yang pasti, esok yang cerah dan kebahagiaan di hari nanti

Kita terikat akar dan tanah
menyatu dalam kekuatan satu
dan tak pernah padam

Ketika nanti kau tumbuh dan berkembang
tebaran pesona aphrodite selalu kan kau bawa, mentari selalu kan bersinar, dan aku selalu kan berada di sisimu

Semua menjadi pasti
kembang api dan istana pasir
serta gegap gempita pesta
melebur kita dalam pelukan

Bersama zeus aku bawa bintang kembali bersinar
untukmu seorang dewiku
dan pelangi di antara kita.

Simpan bait terakhir lagumu
untuk kita bercumbu di lain waktu

Aku Dan Cintaku


Dia dan cintanya….
Aku dan cintaku…
Aku mencintainya dan aku lelah..
Sedikit nakal aku bermain dalam kejenuhanku

Mencoba meramba pelan mencari sesuatu yang baru..
Sesuatu yang membuatku menenggelamkan bosanku…
Jika seperti ini, siapa yang bersalah..???

Aku dan kelelahanku, atau dia yang membuatku lelah…???
Aku dan kejenuhanku ataukah dia yang membuatku jenuh…???
Aku sakit namun tak mampu berpaling…
Aku lelah namun tak sanggup tuk pergi…
Aku terluka namun aku mencinta..

Mencinta pada dia…
Kekasih jiwa yang membuatku lelah…

Aku Hanya Ingin Berada Disampingnya
saat aku bersamanya itu sudah cukup
saat dia hanya menatapku itu sudah cukup
aku tidak menginginkan cintanya
aku tidak menginginkan raganya
aku tidak menginginkan rayuan lembutnya

aku hanya ingin berada di sampingnya
aku hanya ingin melihatnya bahagia
walaupun dengan sisa tetes darahku
aku memujanya

hanya dengan airmata yang kutumpahkan
aku menjaganya
dengan seluruh jiwaku pun
aku mencintainya

aku tidak menginginkan kata-katanya
aku tidak meginginkan genggaman tangannya
aku melupakan semua
semua yang ada selain dirinya
aku hanya ingin berada di sampingnya

Aku Ingin


andai saja aku dilahirkan kembali dan boleh memilih
“aku ingin jadi apa?”
aku ingin menjadi seorang peri.
aku ingin mengabulkan permintaanmu.
aku ingin menghilangkan kegundahan hatimu.
aku ingin kamu bahagia karena aku.
aku tak ingin melihatmu menangis.
aku tak mau berdiam diri melihat penderitaanmu.
tapi..
aku tak sanggup seperti itu.
aku tak mungkin menjadi peri.
aku tak mampu membuatmu lepas dari keterpurukanmu.
seandainya aku bisa berjumpa dengan peri..
ak akan mnta tolong padanya..
agar kamu bahagia dan keluar dari ruangan
yang membelenggumu..
entah apapun syaratnya..
akan tetap kupenuhi..
untukmu..

Aku Masih Berharap
Aku masih berharap
Menemukan sebongkah hati dilubuk itu
Walau harus mengais dalam gelap
Merajut mimpi tatkala siang

Aku masih berharap
Mencairkan bekuan itu
Sebelum waktu mendahului
Sebelum raga tak terkendali

Aku masih berharap
Meski malam selalu malam

Meski aku tahu semua yang kuharap
Tak dapat kugenggam
Tapi aku masih berharap
Sebelum aku tak bisa berharap

Aku Mencintaimu….
Saat kapanpun dalam hidupku…
Selalu terhias oleh wajah tampanmu..
Berkali-kali ku coba menangkis ini..
Namun,apa daya jika hatiku telah memilihmu.

Aku memang bukanlah seorang dewi yang turun dari kayangan
Aku juga tidak sempurna
Aku manusia biasa,sama seperti kau.
Wahai kau,pangeran perebut hatiku..

Dengarkanlah satu kalimat dari lubuk hatiku..
Aku mencintaimu dengan setulus hatiku,
setulus ragaku dan sesuci arti cinta.
Aku tak pernah peduli jika kau menolakku.
Tapi,biarlah langit dan bumi bersaksi…
Kalau aku mencintaimu.

Bagi Kasih Tautan Hati
Ku bacakan mantra kudus bagi kasih tautan hati
Nun …di buana seberang kini tempatmu
Kugenggam sosok bayang elok di pelupuk mata
Agar tangis tak lagi tetes menetes
Ku khusukkan semedi suci bagi kasih tautan hati
Nun … di tasik kencana tempatmu berbasuh
Kurasakan tiupan gaibmu di tingkap jorong anak telinga
Bisikan itu mana kini …? Rinduku semakin teragak
Ku tabur kembang tujuh taman bagi kasih tautan hati
Nun … di tepi rebat tempatmu berenung
Kucium aroma kasturi dari cecah beranjak
Agar luka tak lagi meruyak
Seuntai pantun sarat madah bagi kasih tautan hati
Nun … di bawah aras terbangmu meninggi
ku tengadah lamun bayang tiada sepoi
Bias itu kapan tampak … Ratapku tiada gaung
Kubacakan mantra kudus bagi kasih tautan hati
Nun … di buana seberang kini tempatmu
Kurebah jasad lunglai di atas lapit
Agar rindu tinggallah rindu ….

Bahagia Sendiri
  Hari ini, saat ini, detik ini…
Hari Bahagia menjemputku,
hari yang kunanti dalam Hidupku,
meski tiada seorangpun di sampingku

Kesedihanku, keresahan dan gelisahku,
bercampur jadi Satu
Kebahagiaanku, keceriaan dan tawaku
sedikit kurasa tanpa kalian yang kucintai

Hari ini, malam ini, lewat Hati ini…
ingin menangis,
namun, kuredam sejenak…
karna ku tak ingin larut, dalam bahagia, meski sepi tanpa teman

pasti datang, hari…
di mana ku dapat rayakan bersama semua
Malam inipun, langit meneteskan hujannya
seakan merasakan kepedihan Hati yang terjadi padaku

Hujan, jangan buat Aku semakin sedih…

Belajar Mengenalmu
Aku mengenalmu
pada sebait angka tak kukenal
di malam – malam langit basah
dalam sebuah lingkar
yang kusebut itu waktu…
Ini bukan akhir….
karna esok mentari
kan hadir menyapamu…
Cukuplah aku menjadi kata
menemanimu dalam sepi….
cukuplah aku menjadi embun
menyapamu dalam kesejukan…
cukuplah aku…!!!
Karna….
aku mengenalmu
pada sebait angka tak kukenal

1 komentar: